1. Gurita Hidup (Sannakji)
Salah satu makanan khas Korea yang unik adalah sebuah hidangan yang disebut sannakji. Sannakji merupakan salah satu jenis makanan mentah khas Korea berupa gurita berukuran kecil yang dipotong kecil-kecil, umumnya ditaburi dengan minyak dan biji wijen, kemudian langsung dimakan selagi masih hidup. Biasanya potongan-potongan gurita ini masih bergerak dan menggeliat-geliat saat disajikan dalam piring, dan juga saat akan dimasukkan ke dalam mulutmu. Selain dipotong-potong, sannakji juga bisa disajikan secara utuh, dan tentu saja dalam keadaan masih hidup. Untuk memakannya, perlu diketahui bahwa tentakel-tentakel penyedot pada potongan gurita ini masih aktif sehingga perlu berhati-hati ketika memakannya. Dan tentunya perlu lebih ekstra hati-hati jika ukurannya relatif besar.
Pasalnya, tentakel-tentakel penyedot milik gurita ini bisa melekat pada tenggorokan saat ditelan atau saat berada di dalam mulut yang dapat menyebabkan Anda tersedak atau tercekik, dan hal ini bisa membahayakan nyawa. Beberapa kasus tersedak akibat makan gurita seperti ini acap kali diberitakan di media massa, jadi apabila Anda belum pernah memakan sannakji dan takut untuk mencicipinya, maka tak perlu untuk memaksakan diri. Selain berisiko tersedak, bisa juga menyebabkan rasa tidak nyaman seperti mual atau bahkan muntah-muntah jika perut Anda tidak cocok. Selain itu, tidak ada yang perlu Anda banggakan dengan memakannya. Namun bagi Anda yang gemar akan tantangan dan yakin bisa mengatasinya, menyantap gurita hidup ini bisa menjadi pengalaman tersendiri.
2. Miyeok Guk (Sup rumput laut), 미역국
3. Kimbap
Kimbap atau Gimbap juga merupakan salah satu makanan khas Korea yang bahan dasarnya terbuat dari nasi putih (bap) yang isinya berupa potongan ikan, daging dan telur serta sayuran, yang nantikan digulung dengan menggunakan lembaran rumput laut kering (gim). Setelah digulung kemudian dipotong kecil-kecil untuk satu kali makan. Biasanya, satu gulung kimbap dibuat menjadi 8 potong. Sementara bentuk gulungannya bisa bundar ataupun berbentuk segitiga, dan rumput lautnya juga bisa digulung di bagian dalam, meski pada umumnya ada di bagian luar. Di Korea, sayuran yang biasa digunakan adalah timun, bayam, wortel, dan acar lobak (danmuji), sementara nasinya sedikit dibumbui dengan garam dan minyak wijen. Untuk isinya bisa bervariasi dan mudah untuk dimodifikasi, tergantung selera dan keinginan, atau kreativitas tiap orang. Untuk penyajiannya juga bisa disajikan begitu saja atau jika di Indonesia banyak ditambah bahan tambahan seperti mayonaise dan bahan lain supaya tampak lebih lezat dan nikmat. Namun saat ini di Indonesia juga sudah banyak restoran-restoran yang khusus menghidangkan makanan populer khas Korea, salah satunya adalah kimbap. Seandainya Anda belum berkesempatan untuk berkunjung ke Korea, bisa mencicipi dulu kimbap ala Indonesia atau juga sushi gulung yang di buat di Indonesia. Jadi jika dilihat Kimbap ini mirip dengan Sushi, tak ada salahnya juga jika dibilang Sushi versi Korea.
4. Tteok (kue beras)
Tteok atau kue beras merupakan kue beras khas korea yang terbuat dari tepung beras ketan yang dimasak dengan cara dikukus, direbus, atau digoreng. Selain tepung beras ketan (atau biasa disebut sweet rice), beberapa jenis tteok juga bisa dibuat dari tepung beras biasa. Umumnya, kue beras merupakan makanan yang selalu identik dengan perayaan. Di Korea, ada tradisi makan sup kue beras atau tteokguk saat hari pertama tahun baru Korea untuk menandakan keberuntungan dan juga bertambahnya usia. Selain itu, ada pula tradisi makan kue beras manis saat pesta perkawinan dan saat ulang tahun, serta makan songpyeon yaitu kue beras manis yang kenyal dengan isian, pada hari Chuseok yaitu hari Thanksgiving di Korea. Sebetulnya, bentuk kue beras sendiri beraneka macam dan ada ratusan jenisnya.
Sehingga tidak hanya dimakan pada acara-acara tertentu tetapi di sepanjang tahun. Salah satu jenis kue beras yang populer dan acap kali dijumpai sebagai jajanan pinggir jalan khas Korea adalah kue beras pedas atau tteokbokki. Jenis kue beras lain adalah hwajeon yang berupa pancake atau kue beras manis yang di atasnya diberi hiasan kelopak bunga azalea, krisan, atau bunga lainnya yang bisa dimakan. Sementara dari segi bahannya, kue beras juga bervariasi mulai dari yang komplit dengan buah atau kacang-kacangan, hingga yang tanpa rasa yaitu untuk dimasak sehari-hari. Bahan-bahan yang umum digunakan untuk membuat berbagai jenis kue beras adalah kacang hijau, kacang merah, pasta kacang merah manis, aneka buah kering, biji dan minyak wijen, gula, serta biji cemara. Jika Anda berkunjung ke Korea, melihat pembuatan tteok atau kue beras secara tradisional bisa menjadi satu pengalaman yang menarik. Hampir di setiap drama Korea, Tteok selalu menjadi makanan yang acap kali ditampilkan dan dimakan secara lahap sembari menyeruput teh hijau.
5. Jjajangmyeon
Jjajangmyeon atau yang biasa juga disebut chajangmyeon merupakan salah satu hidangan mie khas Korea yang terbuat dari mie yang dicampur dengan saus kedelai hitam kental, sayuran, potongan daging sapi atau babi, dan terkadang seafood. Tak jauh berbeda dengan mie ayam yang ada di Indonesia. Mie yang digunakan untuk membuat jjajangmyeon adalah mie yang besar-besar dan terbuat dari tepung terigu. Sementara sausnya terbuat dari pasta kedelai hitam yang dimasak bersama irisan bawang bombay, daging giling atau potongan seafood, dan bahan-bahan lain. Biasanya, air kaldu juga ditambahkan untuk mengurangi rasa asin dari pasta kedelai, dan maizena atau pati kentang juga ditambahkan supaya kuah lebih kental. Umumnya, cara penyajiannya jjajangmyun selalu disajikan dengan danmuji atau acar lobak dengan saus kedelai diletakkan panas-panas di atas mi, dan kadang-kadang ditambah potongan mentimun. Sebelum memakannya jajangmyeon perlu diaduk hingga rata seperti halnya sebelum kita menyantap makan mie ayam. Satu hal yang perlu di ingat bahwa, jjajangmyeon juga termasuk salah satu makanan khas Korea yang sangat populer, sehingga acap kali muncul dalam drama Korea.
cr: http://onewebid.blogspot.com/2014/03/10-makanan-khas-korea-yang-paling.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar